BAB I
PENDAHULUAN
A.I
Latar
Belakang
Olahraga
renang memang baik untuk perkembangan tubuh, kesehatan jantung dan paru-paru
anak-anak. Dan saya yakin kalau kemampuan anak untuk berenang sejak usia dini
banyak dipengaruhi faktor pemahaman orangtua akan pentingnya memperkenalkan
olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling penting: aman!
Meskipun sampai saat ini
mereka berenang masih menggunakan pelampung yang dipasang di lengan, tapi saya
perhatikan bahwa mereka sudah tidak takut-takut lagi dan mulai dapat
menggerakkan tangan dan kakinya untuk melaju di air.
Olahraga air
yang satu ini memang baik untuk perkembangan tubuh serta kesehatan jantung dan
paru-paru. Dan saya yakin kalau kemampuan anak untuk berenang sejak usia dini
banyak dipengaruhi oleh faktor pemahaman orangtua akan pentingnya
memperkenalkan olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling penting
aman.
B.I Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini
adalah :
1.Bagaimana cara melakukan gaya roll yang benar pada
renang gaya bebas
2.Bagaimana sejarah perkembangan
renang di Indonesia ?
3.Apa itu renang gaya dada ?
4.Bagaimana teknik dalam renang dada
?
5.Bagaimana peratutran perlombaan
renang ?
C.I
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah :
1.Agar pembaca dapat mengetahui
tentang melakukan gaya roll yang benar pada renang
gaya bebas
2.Agar pembaca mengetahui tentang
sejarah perkembangan renang di Indonesia
3.Agar pembaca tahu aoa itu renang
gaya dada
4.Mengetahui teknik-teknik dari
renang gaya dada
5.Agar dapat mengetahui peraturan
dalam perlombaan renang
D.I
Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada siswa untuk
menambah pengetahuan dan wawasan. Manfaat lain dari penulisan makalah ini
adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan
belajar ,khususnya bagi para siswa dan umumnya bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Bebas

Tujuan di sini adalah untuk mencapai
bebalik arah yang halus dan cepat dengan sedikit waktu yang dihabiskan dalam
kontak dengan dinding. Ketika perenang mendekati tembok, mereka harus
menggunakan T dicat sebagai isyarat visual untuk mulai mempersiapkan untuk berbalik
arah. Mereka
seharusnya tidak bernapas dari titik ini, agar pandangan perenang tidak
terlepas dari dinding. Diperlukan waktu agar setiap perenang mampu menetapkan
titik yang tepat untuk memulai tarikan kayuhan akhir. Titik tersebut harus di
tempat yang sama, sebagai titik awal urutan berbalik arah.
Kayuhan kedua hingga terakhir,
diakhiri dengan satu tangan di samping,
telapak tangan menghadap bawah, dan lengan yang lain pada ekstensi penuh .
Tangan di depan menarik melalui pada stroke akhir, dan ketika tangan lewat di
bawah, tubuh berputar
pada bidang vertikal . Ketika tubuh mulai memutar, lengan tetap melebar di
belakang perenang dan memutar medial sampai telapak tangan menghadap ke bawah ,
kemudian kedua tangan membuat tarikan yang singkat dan tajam dari siku untuk membantu rotasi
tubuh.
Sepanjang rotasi tubuh, kaki diangkat ke
atas permukaan air (garis air harus berada di titik tengah antara pergelangan
kaki dan lutut) dengan kaki ditekuk dan agak terpisah untuk memungkinkan air
untuk lewat di antara mereka. Sebuah lipatan ketat akan menjaga tumit dekat
permukaan dan akan menghasilkan rotasi lebih cepat. Perenang harus mulai
terbuka keluar dan pukulan kaki ke dinding persis sebelum kontak; ini
mengaktifkan ekstensor pinggul dan paha depan dan menghasilkan waktu kontak
yang pendek, menjaga perenang dari “duduk” di dinding. Kaki harus menempel di
dinding dengan sudut kira-kira 45 derajat. Dengan tetap berada di belakang
perenang, lengan sepenuhnya diperpanjang ke posisi efisien untuk ledakan
dorongan dari dinding, yang segera disertai dengan tendangan gaya
kupu-kupu yang cepat dan sempit .
Kebanyakan perenang yang kakinya
keluar terlalu tinggi di atas air adalah karena menjaga kaki terlalu lurus.
Ketika tendangan bayi lumba-lumba
dilakukan, lutut harus dilenturkan segera untuk membantu kaki keluar. Ketika
tumit melewati permukaan air, kaki harus ditekuk.
Ini adalah latihan pelajaran untuk
dikelola berbeda dari set berenang, dan tidak seharusnya
dimasukkan dalam set renang lain.
Luangkan waktu, dalam fase awal musim ini dan secara berkala sepanjang musim,
untuk memperlambat praktik tersebut dan lakukan latihan ini sebagai entitas
yang terpisah.
Tangan di
samping. Latihan ini bekerja pada pendekatan ke dinding dengan menyuruh perenang
berlatih gerakan berbalik
arah. Lakukan latihan ini beberapa kali lima atau enam meter dari dinding
sehingga tidak ada kontak sebenarnya dibuat dengan dinding; perenang akan
berbalik ketika mereka mencapai dinding imajiner. Kemudian, sebagai
kelanjutannya, mereka dapat melakukan latihan cukup dekat ke dinding sehingga
mereka mampu menekan dinding dengan punggung mereka.
Perenang menjaga kepala tetap diam
dan lengan seimbang selama latihan berlangsung. Tidak boleh ada gerakan memutar
dari perut langsung ke punggung. Latihan ini membantu perenang membangun waktu
melipat dagu dengan tepat. Kebanyakan perenang gaya
bebas salah memilih waktu saat melipat dagu selama berbalik arah. Perenang harus
melipat dagu ketika memulai berbalik arah pada kecepatan tertinggi dalam siklus
tarikan ketika mereka berenang. Waktu
tersebut, pada renang normal adalah ketika tangan memimpin berada di bawah
pinggul. Pada saat itu, dagu harus dilipat paksa ke dada. Melakukab hal
tersebut pada jarak yang tepat dari dinding. perenang harus menggunakan isyarat
visual dari dinding dan akhir sumbu (T) dan berlatih berbalik arah dari tempat
yang sama setiap waktu. Dengan menjaga lengan di samping dan di bawah pinggul
selama latihan, perenang akan mendapat isyarat tersendiri kapan waktu untuk
mulai melipat dagu.
Satu tangan
di depan, tumit meluncur. Latihan ini
mirip dengan yang sebelumnya, tetapi menambahkan komponen lain di mana perenang
menendang ke dinding imajiner dari posisi tengkurap dengan satu tangan di depan
kepala. Sekali lagi, ketika perenang mendapat kemajuan, mereka benar-benar
dapat bergerak lebih dekat ke dinding untuk menendang satu lengan keluar,
menarik lengan ke samping, mulai berbalik arah, dan menekan dinding dalam
posisi efisien. Latihan ini bekerja pada pemulihan kaki di atas permukaan air
dengan lutut ditekuk. Perenang harus belajar
menghentakkan kaki ke dinding dengan posisi dangkal di bawah permukaan.
Latihan
Tennessee#1. Perenang melatih mekanikal berbalik arah yang
tepat tanpa memutar dari dinding. Sebuah tendangan, cepat dan sempit dimulai
segera setelah kaki meninggalkan dinding.
Latihan
Tennessee #2. Perenang mendorong dari dinding lurus di bagian
belakang dengan seimbang ketika mereka memutar ke samping.
Standing
flip. Perenang berlatih membalik mulai dari posisi berdiri di ujung yang dangkal
jauh dari dinding. Latihan ini akan membantu perenang fokus pada kecepatan
berbalik dan koordinasi. Ini juga menyenangkan!
Flag in and
out. Dalam
latihan ini, perenang mendorong dengan keras dan cepat dari bendera ke dinding,
menjalankan mekanik berbalik secara tepat, dan mendorong ke bendera. Latihan
ini menekankan pelatihan kecepatan dan dapat kompetitif dan menyenangkan.
Sirip
berbalik arah. Perenang berlatih berbalik arah dengan menggunakan
sirip. Sirip membantu menekankan lutut segera menekuk saat kaki keluar dari
air.
Berbalik
arah renang gaya bebas secara keseluruhan. Latihan ini menempatkan semua elemen
dari latihan berbalik arah sehingga menjadi komplit dan efisien
Renang Gaya Dada
Ada Beberapa
macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada Gaya dada atau gaya katak
adalah berenang dengan posisi dada menghadap
ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan
tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan
di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air
agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada
di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan
tangan-kaki.
Gaya dada
merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala
dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang,
perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor
renang resmi yang diatur Federasi Renang
Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang
paling lambat.
Manusia
sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di
Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir barat daya. Gerakan kaki gaya dada
diperkirakan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang
Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia
Pada tahun
1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama Nicolas Wynman
menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku
bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya
tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.
Pada tahun
1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku The Art of Swimming
yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini.
Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.
Lomba renang
dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang memakai gaya dada.
Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang suku Indian ikut serta.
Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang
gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang gaya dada.
Pada tahun
1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai orang pertama yang
berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu diseberanginya
dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.
Olimpiade
St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya
dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan
nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Gaya dada adalah gaya renang pertandingan yang
pertama berkembang. Mulai popular ketika pada tahun 1875 perenang MATTHEW WEBB
dengan menggunakan gaya dada, menjadi orang pertama merenangi teluk
Channel(Kanal)di inggris. Sejak tahun 1930 mulai dipisahkan antara gaya dada
dengan gaya kupu-kupu dada yang kemudian menjadi cikal bakal renang gaya
kupu-kupu.
Berenang dibawah air pada waktu itu merupakan ketentukan yang diperbolehkan
dan bangsa Jepang mengadakan suatu studi yang intensif terutama dalam rangka
mengebangkan renang gaya kupu-kupu . Seperti hasilnya Jepang mencapai sukses
pada tahun 1953 dan gaya renangan di bawah air secara kontinyu dapat
mengembangkan bermacam-macam interprestasi . Bentuk variasi berenang
dengan secara utuh dibawah air digunakan oleh TEOFILO LIDOFONSO pada Olmphiade
tahun 1928, ia memodesikasi teknik mengambil nafas setelah melakukan satu
gerakan di bawah air . Begitu pula perenang rusia yang bernama Lounitchev
meniru juara Olmphiade 1956 Masarufukara dari Jepang.
Gerakan gaya di bawah permukan air ternyata menambah gerak maju dan
dilarang FINA sejak tahun 1957. peraturan dapat mengembangkan gaya dada dengan
posisi diatas permukan air, sekarang berorentasi dan berpikir denganbanyak
membuat efiesiengerak tangan, sebagai modikasi dari keyakinan bahwa kaki
memberi dorongan.
Perenang Amerika Chaet jastremskitampil berperan pada awal tahun 1960
dengan POWER BREASSTROKE (kekuatan gaya dada). Catie Ballmemperoleh sukses
ketika ia mempekondinasikan pergantian dati tangan dengan sangat cakapnya
menggunakan tendangan kaki dan untuk beberapa saat Amerika serikat memegang
supremasi pada gaya in
Awal tahun 1966, perenang Rusia . Nikolai pankiri mulai mengembangkan gerak
gaya dengan mana dapat menambahkan kecepatan gerak tangan melakukan fase
istirahat, menghilangkan sikap dimana tangan akan kembali bersama sama di bawah
dada. Hal ini merupakan pembaharuan menambah irama dari gaya dan memukinkan
agak sedikit menunda posisi ambil nafas . Pengembangan ini berperan penting dan
kini disebut gaya dada eropa, yang mana beberapa hal berbeda dengan gaya dada
Amerika Serikat .
Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat menggunakan aksi dolphin
pada gaya renangannya . Juara dunia dari inggris . David Wilkie yang menjuarai
200meter gayadada Olphiade tahun 1976 , menggunakan cara ini dengan membiarkan
gerakan tubuh banyak keatas pada gayanya , dengan demikian membawa bahu dan
bagian punggung atas keluar dari permukan air . Cara yang dilakukan Davit
Wilkie kemudian menggundang para ahli Rusia untuk mengadakan studi penelitian
setelah Olmpiade Montreal.
Pendekatan ilmiah serta keuntungan dari gerak ini dimanfaatkan mendominasi
dengan rangking dunia pada gaya dada . Pada tahun 1978, lina kashushite dari
Rusia keluar sebagai Juara dunia dengan sikap tubuh tinggi dan meluncur kedepan
dengan ‘’streamline’’.
a. Versi Amerika
Utara; saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar darim kepala di bawah
permukaan air , pasisi bahu dan pinggul sedikit berada diatas permukaan air
(sikap tubuh hampir datar atau streamline) . Saat mengambil nafas , dimana
kedua lengan melakukan rangkaian gerak sapuan keluar, hingga kembali keposisi
istirahat untuk lurus kedepan mengambil udara dari atas permukaan air cukup
dengan mengangkat bagian kepala dengan leher. diputar
b. Versi Eropa
Timur; saat kedua lengan lurus mdi depan , seluruh kepala , bahu ,
lengan atas berada di permukaan air ditambah sedikit bagian pinggul agak
terangkat naik.
3. Teknik Renang Gaya Dada
1. Gerakan kaki (Kicking)
a. Gerak kaki pada
gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang cenderung membentuk gerak kaki
dolpin (whip kick) , dimana pada saatfase istirahat yaitu fase ketika kedua
tungkai kaki bagian bawah di tarik serentak mendekati pinggul dan kemudian
setelah fase itu di kerjakan pergrlangan kedua kaki diputar mengarah keluar
hingga membentuk sudut +50’’ , kemudian dari posisi ini kedua kaki melakukan
gerak menginjak dan diakhiri dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus
kebelakang . Gerak ini sering disebut dengan istilah propeller , dimana
pergelangan kaki dan tungkai kaki bagian bawah berfungsi sebagai alatnya .
b. Beberapa
perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki menginjak dan menendang itu
hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukan air, hal ini disebabkan kaki
yang bersangkutan sangat lentur (flexible) .
c. Keuntungan yang
diperoleh oleh perenang yang mempunyai kelenturan kaki tinggi, biasanya
dimanfaatkan pada akhir dari ledutan dengan membuat gerak kaki dolpin di bawah
permukan air .
d. Usahakan pada
saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul dilakukan semaksimal mungkin ,
sehingga sikap ini dapat melakukan rangkaian gerak berikutnya dengan lebih
kuat. Apabila pada waktu melakukan gerak menarik tungkaikaki bawah agak berat
dilakukan , maka gerak itu dikerjakan dengan bantuan sediokit kedua belah paha
dibuka .
e. Meningkatkan
kecepatan padasaat melakukan gerak kaki adalah sangat diperlukan dan penting .
Kaki akan mendapat akselerasi dan mencapai tingkat kecepatan maksimum, hanya
karena kedua kaki setelah mengerjakan tendangan dan menutup lurus di belakang .
Gerak yang dilakukan kaki itu akan memperoduksi tenaga gaya angkat (lift force
)ke arah depan .
Beberapa bentuk latihan
a. di tepi kolam
renang dengan memegang pari/tepi , dilakukan rangkaian gerak secara berjenjang
.
b. Bila
menggunakan papan latihan sambil jalan di kolam dangkal.
c. Tanpa
menggunakan papan latihan , kedua lengan lurus kedepan.
d. Bisa diberikan
dengan sikap terlentang , lakukan rangkaian gerak kaki gaya dada.
2. Pernafasan (Breathing)
Bentuk bentuk latihan
a. Di kolam
dangkal : membelakangi dinding atau menghadap dinding kedua lengan di lipat di
belakang punggung , lakukan irama mengambil nafas dari permukaan air melalui
mulut dengan sikap pandangan kedepan , di mana dada sedikit di angkat, kemudian
masukan bagian muka ke permukaan air dengan menundukan kepala. Buanglah
sisa-sisa pembakaran di bawah permukaan air melalui hidung. Latihlah
rangkaian gerak ini hingga menjadi terbiasa, dan biasanya apabila sudah
terlatih dengan gaya kupu-kupu , latihan tidak dikerjakan sebab langsung dapat
menguasai.
b. Untuk
memperoleh gerak pernafasan baik pada gaya dada, cukup di kombinasikan dengan
kaki.
3. Kordinasi kaki-nafas
Kordinasi gerak antara kaki dengan nafasw dikerjakan dengan dua pendapat,
ada yang mengerjakan kepala sebagai kendali , dimana kepala diangkat kedua kaki
mengikuti dengan menarik kearah pinggul dan kepala kembali masuk permukaan air,
kedua kaki melalui sikap kedua pergelangan kaki mengarah keluar mengerjakan
injakan dan tendangan hingga berakhir lurus ke belakang . Pendapat lain dan
juga banyak di kerjakan yaitu, saat kedua kaki mengerjakan proses menginjak dan
menendang hingga lurus ke belakang, kepala di angkat dan selanjutnya kepala
masuk kepermukaan air justri kedua kaki ditarik mendekati pinggul (saat
melakukan fase istirahat)
Beberapa bentuk latihan
a. Di kolam
dangkal ; kedua tangan memegang tepi atau parit kolam lakukan rangkaian gerak
dengan mengguankan prinsip gerak tersebut di atas.
b. Dengan
menggunakan papan latihan kedua tangan memegang papan latihan gunakan rangkaian
gerak baik menurut pendapat pertama maupun mengikuti pendapat kedua.
c. Untuk
memperoleh kordinasi yang baik bisa di berikan tanpa menggunakan papan latihan
kedua tangan berada lurus di samping tubuh , prinsip yang sama seperti
mengguanakan papan latihan dapat di lakukan di sini.
d. Bisa juga tanpa
menggunakan papan , kedua lengan tidak lus di samping, tetapi di lipat di
punggung . Hal ini di kerjakan terutama untuk menghindarkan tangan melakukan
gerak ekstra untuk membantu tubuh maju sehingga latihan yang di kerjakan tidak
efektif lagi.
4. Rotasi tangan (Hand Rotation)
a. Rotasi gerak
pada Versi Amerika Utara; tidak menggunakan push (Outward and catch – pull
recovery atau fase membuka atau menangkap – fase menarik –mfase istirahat).
b. Rotasi gerak
Versi Eropa Timur; menggunakan fase mendorong (push), dengan rangkaian fase
membuka dan menangkap – fase menarik –fase mendorong – fase istirahat atau
Outward and catch – pull – push –recivery.
c. Pelatih renang
asal Canada, memodifikasi gerak gaya dada Versi Eropa Timur dengan sedikit
mengubah pada saat tangan akan melakukan fase mendorong di ubah menjadi fase
menyapu kedalam (in ward sweep) dimana sapuan dari telapak tangan itu bertemu
di depan hingga lengan membentuk paru lembing.
d. Kedalam lengan
atau tangan / lengan di bawah permukaan air ketika melakukan fase istirahat
sekitar 15-20 cm, bagi Versi Amerika Utara.
e. Kedalaman
lengan /tangan di bawah permukaan air ketika melakukan fase istirahat sekitar
25-30 cm. Bagi Versi Eropa Timur.
Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari: VERSI AMERIKA UTARA
a. Fase istirahat
(recovery), saat kedua lengan lurus di depan.
b. Fase membuka
keluar (Outward), saat kedua tangan membuka keluar hingga lebih lebar dari
perpanjangan garis bahu.
c. Fase menangkap
(cetch) , fase ini di lakukan setelah akhir dari melakukan fase membuka ,
dimana saat mengerjakan fase ini usahakan sikut tinggi (high elbow) untuk
memutar pergelangan tangan .
VERSI EROPA TIMUR
a. Fase istirahat
(recovery) , saat kedua tangan lurus di depan
b. Fase membuka
keluar (Outward)m , saat dimana kedua tangan membuka kesamping hingga
memperpanjang garis bahu sudut yang di bentuk antara telapak tangan dengan
permukaan air pada saat menyapu keluar adalah 30-45.Dan sudut yang di bentuk
antaraa lengan bawah dengan tangan pada pergelangan adalah 15-30.
c. Fase mendorong
kedalam (push) fase ini di lakukan setelah berakhirnya fase membuka keluar, di
mana saat melakukan fase mendorong kedua telapak tangan saling berhadapan serentak
dengan menutup telapak tangan hingga bertemu , kedua siku dengan juga menutup
keduanya bertemu pada saat garis lurus di bawah dagu.
VERSI CANADA
Versi ini berkembang dari Versi Eropa Timur, sehingga beberapa fase yang di
kerjakan pada versi Eropa Timur juga di kerjakan pada versi Canada. Fase
istirahat dan fase membuka keluar tetap sama dan perbedaanya terletak pada fase
mendorong, fase menutup kedalam (Inward sweep) di lakukan setelah berakhirnya
fase membuka keluar di lanjutkan dengan melakukan sapuan atau ayunan dimana
kedua belah siku tidak perlu bertemu dan cukup hanya kedua telapak tangan.Agar
diperhatikan pada saat melakukan sapuan ke dalam posisi telapak tangan dengan
air membentuk sudut antara 30-45. atau rata-rata 40.
5. Kordinasi nafas- tangan
a. Pada Versi
Amerika Utara ambil nafas di lakukan pada saat tangan melakukan akhir fase
menarik.
b. Pada versi
Eropa Timur ambil nafas di lakukan pada saat melakukan fase mendorong.
c. Sama seperti
pada versi Eropa Timur, maka versi Canada mengambil nafas di lakukan pada saat
melakukan sapuan tangan kedalam (Inward sweep) .
Beberapa bentuk latihan
a. Dengan
menggunakan papan latihan, lakukan kordinasi gerak antara tangan dengan nafas
seperti halnya latihan tangan .
b. Berpasangan di
mana saat satu rekanya melakukan rangkaian korinasi tangan dengan nafas, maka
rekan lainya mengepit kedua kaki dan memegang pinggul atau paha yang
bersangkutan.
6. Renang lengkap ( kordinasi kaki- nafas- tangan)
Beberapa bentuk latihan
a. Dapat di
berikan dengan bentuk latihan Catc – up .
b. Pada saat
tertentu di usahakan tidak banyak menggunakan papan .
7. Perbaikan gaya
Seperti pada gaya renangan lain-lainya , maka beberapa bentuk kesalahan sering
terjadi pada gaya dada. Adapun bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi seperti:
a. Posisi lutut
turun , akibatnya pinggul naik:
Apabila terjadi kasus seperti ini, upaya penanggulanganya adalah berlatih
dengan menggunakan papan latihan dengan prisip gerakan dikerjakan yaitu saat
melakukan fase istirahat pada kaki yaitu saat dimana kedua tungkai kaki bawah
di lipat hingga mendekati pinggul, bentuk-bentuk di kerjakan dengan konsep
tidak membentuk sudut sebagai akibat lutut yang di turunkan kebawah, melainkan
sebagai akibat lipatan tunkai kaki bawah ke atas hingga mendekati kepinggul.
b. Mengambil nafas
terlalu dini:
Bila terjadi semacam ini dilakukan bentuk perbaikan dengan mengulang
kembali rangkaian gerak pada kordinasi nafas dengan tangan.
c. Kaki tidak
mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka ke samping.
Penanggulangan dengan melatih kaki dengan menggunakan papan atau mengambil
sikap terlentang untuk mengerjakan kaki gaya dada, di mana saat melipat ,
lakukan gerak kaki menarik ke arah pinggul dan bukan gerakan melipat itu di
lakukan sebagai akibat turunya lutut.
d. Melakukan
tarikan terlalu dalam;
Melakukan tarikan terlalu dalam pada gaya dada , bisa berakibat terhentinya
gerakan di saat akhir tarikan . Selain itu bentuk, tarikan ini tidak saja
menjadi tahanan bagi daya luncur renangan, tetapi yang jelas hal semacam ini
akan mengurangi akselerasi dari renang yang bersangkutan.
Peraturan
Perlombaan dalam Renang
Pada
nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan
posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut
sedikit ditekuk.
Pada
nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap
ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan
besi pada balok start, sementara kaki
bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan.
Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti
estafet.
Wasit
start memanggil para perenang dengan tiupan peluit
panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya
punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah
aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan
oleh wasit start.[6]
Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada
aba-aba.[7]
Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
Nomor
perlombaan
Perlombaan
renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin,
dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya
kupu-kupu, gaya
punggung, dan gaya
dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang
diperlombakan dalam Olimpiade:
- Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
- Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
- Gaya punggung: 100 m, 200 m
- Gaya dada: 100 m, 200 m
- Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
- Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
- Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
- Marathon 10 km.[8]
Federasi Renang Internasional
mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
- Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
- Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
- Gaya ganti estafet: 4×100 m
- Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]
Pada
nomor gaya ganti
perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu
putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya
bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di
kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m
gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing
berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung,
dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh
perenang gaya bebas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan :
Gaya dada
Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap
ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan
tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan
di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air
agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada
di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan
tangan-kaki.
Gaya dada
merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala
dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang,
perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor
renang resmi yang diatur Federasi Renang
Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang
paling lambat.
B. Saran
Berenang merupakan olahraga yang
bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita, jadi diharapkan setiap orang dapat
mengikutinya secara kontinyu kecuali ada hal-hal yang menghalangi seperti
sakit.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar